Dalam dunia konstruksi, kekokohan bangunan adalah hal yang sangat penting agar terhindar dari keruntuhan dan dapat bertahan selama bertahun-tahun. Salah satu komponen penting dalam konstruksi disebut sebagai ikatan angin, yang tidak hanya ditemukan dalam bangunan seperti rumah, ruko, dan gedung, tetapi juga pada jembatan rangka baja.
Ikatan angin adalah elemen kunci dalam menentukan kekokohan sebuah bangunan atau jembatan, oleh karena itu, pemasangannya harus dilakukan dengan cermat dan oleh tenaga ahli serta profesional. Material yang digunakan juga harus berkualitas tinggi.
Apa itu Ikatan Angin?
Secara sederhana, ikatan angin, yang juga dikenal sebagai kres angin atau bracing kuda-kuda, adalah salah satu komponen rangka pada bagian atap suatu bangunan atau bagian atas jembatan. Biasanya terbuat dari baja, dengan baut pada setiap ujungnya, dan dilengkapi dengan baut pengencang untuk menjadikannya lebih kokoh. Pada bangunan yang lebih sederhana, seperti rumah tradisional, kayu yang kokoh seperti jati, merbau, atau bengkirai juga dapat digunakan sebagai material.
Perbedaan antara Ikatan Angin, Trekstang, dan Sag Rod
Beberapa orang mungkin menganggap ikatan angin dan trekstang sebagai hal yang sama, meskipun keduanya berbeda. Ikatan angin adalah rangka yang telah digabungkan atau diikat, sedangkan trekstang adalah batang besi yang tidak memiliki ikatan atau polos, dengan baut dan ulir pada setiap ujungnya yang berfungsi untuk mengatur jarak antara gording-gording. Sag rod, di sisi lain, adalah penghubung antara dua gording yang berfungsi untuk mencegah lengkungan pada gording.
Manfaat dan Fungsi Ikatan Angin pada Rangka Atap
Setiap rangka atap bangunan akan menerima beban angin yang dapat memengaruhi kekokohan struktur atap itu sendiri. Oleh karena itu, ikatan angin memiliki peran penting dalam menahan angin kencang, terutama jika bangunan tersebut terletak di daerah dengan cuaca ekstrem atau sering terkena angin kencang seperti daerah pegunungan atau pantai.
Dengan demikian, ikatan angin memiliki dua peran penting utama:
1. Menguatkan Rangka Atap: Ikatan angin meningkatkan kekuatan konstruksi rangka atap. Sebelumnya, rangka atap hanya bergantung pada gording-gording. Tanpa ikatan angin, rangka atap tidak akan cukup kuat untuk menahan angin kencang, terutama jika angin terus-menerus bertiup.
2. Memastikan Kuda-kuda Tegak dan Lurus: Pemasangan kuda-kuda pada atap seringkali menghasilkan ketidaklurusan atau ketidaktegakan. Ikatan angin memastikan bahwa kuda-kuda tersebut benar-benar tegak dan lurus, yang juga memengaruhi dinding bangunan.
Elemen yang Terdapat pada Ikatan Angin
Ikatan angin sebenarnya terdiri dari beberapa elemen sederhana. Namun, pembuatan dan pemasangannya harus dilakukan dengan cermat agar kualitasnya terjaga dan tidak membahayakan bangunan. Beberapa elemen yang biasanya terdapat dalam ikatan angin meliputi:
1. Dua pelat baja dengan ukuran 70×150 mm dan ketebalan 10 mm, masing-masing dilengkapi dengan satu lubang untuk baut mur.
2. Dua biji baut mur Ø3/4×2 inci High Tension Bolt (HTB), masing-masing dilengkapi dengan satu buah cincin.
3. Dua batang besi beton dengan diameter Ø19 mm, satu dengan panjang sekitar 50 cm dan satunya disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi.
4. Satu turnbuckle (span skrup) dengan ukuran M20 atau yang lebih besar dari besi beton, agar kuat saat proses pengencangan.
Penting untuk dicatat bahwa ukuran dan jumlah elemen di atas hanya contoh, karena ukuran sebenarnya tergantung pada kebutuhan konstruksi masing-masing.
Cara Membuat Ikatan Angin
Selain memilih material berkualitas dan menyesuaikan ukuran dengan tepat, pembuatan ikatan angin juga harus dilakukan dengan teliti. Berikut adalah beberapa tahapannya:
1. Potong dua pelat baja dan lubangi sesuai dengan baut yang akan digunakan.
2. Potong atau siapkan dua batang besi beton sesuai ukuran yang telah ditentukan, pastikan tidak ada sambungan pada besi beton agar kekuatan ikatan angin tetap terjaga.
3. Pasang span skrup pada salah satu besi beton, lalu panaskan besi beton dengan api untuk membuat simpul yang kuat.
4. Untuk besi beton kedua, buatlah simpul tanpa perlu memasang span skrup terlebih dahulu, dengan diameter simpul sekitar 60 mm, bergantung pada ukuran besi beton.
5. Las kedua simpul pada besi beton, sehingga ikatan angin menjadi kokoh.
6. Terakhir, sambungkan besi beton ke pelat baja dengan proses pengelasan. Setelah itu, ikatan angin dapat dipasang pada atap.
Meskipun langkah-langkah pembuatan ikatan angin terlihat sederhana, sangat penting untuk dilakukan oleh tenaga kerja yang berpengalaman agar hasil akhirnya memiliki kualitas yang baik dan dapat bertahan lama.