Welder, atau lebih dikenal sebagai tukang las, adalah individu yang memiliki tugas utama dalam melaksanakan proses pengelasan untuk menghubungkan dua jenis logam, seperti besi, alumunium, dan material logam lainnya dalam proyek tertentu. Proses kerja welder melibatkan pemanasan logam hingga mencapai suhu tinggi, sehingga memungkinkan penggabungan erat antara dua logam tersebut.
Untuk menjadi seorang profesional di bidang ini, individu dapat mengikuti pelatihan sertifikasi yang sesuai. Memiliki sertifikat welder menandakan bahwa seseorang memiliki keterampilan dan kompetensi dalam proses pengelasan, yang juga berdampak pada besaran gaji yang diterimanya. Mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai welder, termasuk tugas, gaji, dan jenis sertifikasinya.
Pengertian Welder
Istilah “welder” berasal dari bahasa Inggris yang merujuk kepada tukang las, baik yang melakukan pengelasan di tingkat industri skala kecil maupun di proyek-proyek perusahaan besar. Saat ini, lapangan kerja bagi seorang welder semakin luas karena pembangunan dan industri yang mengandalkan penggunaan logam semakin banyak berkembang.
Pekerjaan welding sangat dibutuhkan di berbagai sektor industri dan proyek infrastruktur. Contoh pekerjaan yang memerlukan jasa seorang welder mencakup pemasangan turbin listrik, pengelasan pipa tambang, konstruksi jembatan rangka baja, fasilitas kilang minyak, dan berbagai proyek lainnya.
Tugas Welder Dalam Dunia Proyek
Apa saja tugas seorang welder? Bagaimana cara mereka bekerja? Mari kita bahas lebih lanjut.
Seorang welder bertugas untuk menghubungkan dua komponen logam, seperti besi, alumunium, atau material logam lainnya. Mereka melakukan ini dengan memanaskan benda kerja hingga titik cair, sehingga logam tersebut bisa meleleh dan menyatu, membentuk sambungan atau sambungan yang kuat. Biasanya, panas yang diperlukan dalam proses ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti busur listrik atau api yang dihasilkan dari pembakaran gas asetilen dengan oksigen.
Untuk menjalankan tugas mereka dengan baik, seorang welder harus memahami jenis material yang akan dilas, karena penggunaan yang salah dapat mengakibatkan hasil las yang tidak memenuhi standar, tidak awet, dan bahkan berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja yang berbahaya bagi keselamatan individu dan lingkungannya.
Contoh pekerjaan seorang welder mencakup penyambungan pipa-pipa besar dalam sebuah kilang minyak atau pengelasan struktur besi untuk pondasi atau kerangka bangunan dalam proyek konstruksi gedung.
Jenis-jenis Proses Welding
Terdapat berbagai jenis proses pengelasan yang dapat diklasifikasikan dalam dua kategori utama:
1. Klasifikasi berdasarkan cara kerja: Ini meliputi las cair, las tekan, dan las patri.
2. Klasifikasi berdasarkan energi yang digunakan: Ini termasuk las listrik, las kimia, las mekanik, dan sebagainya.
Dari kedua klasifikasi tersebut di atas, jenis pengelasan yang paling umum digunakan dalam praktik adalah:
a. Pengelasan Cair: Proses pengelasan di mana logam meleleh dan menyatu akibat panas yang dihasilkan oleh busur listrik atau nyala api gas yang terbakar.
b. Pengelasan Tekan: Pengelasan di mana logam dipanaskan dan ditekan hingga menyatu.
c. Pematrian: Proses pengelasan di mana logam dipanaskan dan diikat bersama dengan menggunakan paduan logam yang memiliki titik cair rendah.
Menjadi seorang welder yang mahir membutuhkan pelatihan dan pemahaman mendalam tentang berbagai metode pengelasan serta kehati-hatian dalam menjalankan tugasnya, untuk memastikan hasil pengelasan yang aman dan berkualitas tinggi.