Jembatan-jembatan dari berbagai zaman selalu memiliki cerita dan sejarah yang menarik. Setiap jembatan mencerminkan perkembangan teknologi dan peradaban pada masanya. Dulu, banyak jembatan dibangun dengan bahan sederhana seperti kayu, namun seiring berjalannya waktu, mereka menjadi megah dengan menggunakan beton atau besi. Berikut adalah delapan jembatan yang merepresentasikan berbagai zaman:
1. Zaman Purba
Pada zaman purba, jembatan awalnya sangat sederhana dan alami. Mereka terbuat dari kayu atau batu besar yang diletakkan melintang di atas sungai.
2. Zaman Mesopotamia (2.200 SM)
Pada zaman Mesopotamia, peradaban mulai membangun jembatan dengan menggunakan batu bata yang dicampur dengan berbagai bahan eksperimen. Campuran ini terdiri dari jerami, tanah liat, aspal, dan kerikil untuk memberikan kekuatan tambahan.
Baca juga: Inilah Alasan Mengapa Jembatan Jawa-Bali Sulit Dibangun
3. Romawi Kuno (300 SM)
Pada masa Romawi Kuno, teknologi sudah berkembang pesat, dan jembatan dibangun dengan menggunakan kayu, batu, dan semen. Konstruksi jembatan menggunakan bentuk lengkung (arch), yang menjadi salah satu ciri khas arsitektur Romawi.
4. Zaman Pertengahan (Abad 11-16)
Pada zaman Pertengahan, bentuk jembatan lengkung dan pilar-pilar batu masih banyak digunakan sebagai desain dasar.
5. Zaman Besi dan Baja
Pada zaman ini, material besi dan baja mulai digunakan dengan komponen seperti deck, girder, rangka batang, pelengkung, dan penggantung kabel, meningkatkan kekuatan dan daya tahan jembatan.
6. Zaman Jembatan Gantung (Abad 18)
Pada tahun 1825, dibangun Jembatan Gantung Menai Straits di Inggris, dan pada tahun 1851, Jembatan Gantung Niagara dibangun di Amerika Serikat. Ini adalah era jembatan gantung yang mencatat sejarah dengan desain yang unik dan menakjubkan.
7. Zaman Jembatan Cable Stayed
Jembatan-jembatan ini memiliki keunggulan lebih baik dibandingkan dengan jembatan gantung karena desainnya yang lebih efisien dalam mendistribusikan beban.
8. Zaman Jembatan Beton
Sejak tahun 1865, jembatan beton menjadi semakin populer. Jembatan ini mencapai bentang terpanjang sejauh 78 meter, menggunakan gelagar beton bertulang sebagai konstruksi utamanya.
Jembatan-jembatan ini tidak hanya merupakan bagian penting dari sistem transportasi, tetapi juga menjadi saksi perkembangan teknologi dan kecerdasan manusia dalam menciptakan struktur megah yang menghubungkan tempat-tempat terpisah di seluruh dunia.